Teknik lanjutan penyaringan air secara aerasi - aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.
Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat,
selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini
kadar Fe sudah turun. Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:
- Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
- Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling- baling yang diletakkan dipermukaan air.
- Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
- Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.