Teknik lanjutan penyaringan air secara aerasi

    Teknik lanjutan penyaringan air secara aerasi - aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.

    Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat, 

    selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini
    kadar Fe sudah turun. Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:

    1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
    2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling- baling yang diletakkan dipermukaan air.
    3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
    4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.

    Demikial dulu Teknik lanjutan penyaringan air secara aerasi sehingga anda dapat menerpkan dalam kehidupan sehari-hari.

    Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Dengan Teknologi Aerasi

    Metode Lainnya Cara Menjernihkan Air Yang Kuning Dan Berbau Besi Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Keruh Secara Alami Menggunakan

    Bahan Ijuk.

    Ijuk yang digunakan untuk membersihkan air sumur yang kotor dan keruh sama dengan ijuk yang digunakan untuk membuat sapu. Namun ijuk yang digunakan untuk memberihkan air yang kotor disumur sudah dibuat dengan bentuk lingkaran dengna diameter kurang lebih 1 meter. Untuk dapat menyaring air sumur hingga benar-benar jernih, pada umumnya dibutuhkan 5 rangkaian ijuk. Cara menjernihkan air sumur yang keruh dan kotor menggunakan ijuk ialah tumpuk kelima rangkaian ijuk tadi, lalu ikat dengan kencang dan beri pemberat. Masukan ijuk ke dalam sumur dan pastikan ijuk tenggelam sampai ke dasar sumur. Anda dapat menggunakan bilah berupa bambu panjang untuk mendorong ijuk agar cepat tenggelam. Bila perlu tindih ijuk menggunakan batu guna memastikan ijuk tidak mengapung kembali. Tunggu beberapa hari hingga air sumur menjadi bersih dan jernih. 

    Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Kuning Dan Keruh Menggunakan Material Tawas

    Tawas atau adapula yang menyebut terawas, berbentuk seperti bebatuan kecil berwarna putih, hampir mirip dengan bongkahan gula batu namun warnanya putih. Tawas dapat Anda beli di toko bangunan terdekat. Cara menjernihkan air yang kotor dan kuning menggunakan terawas adalah dengan menghancurkan tawas menjadi bubuk terlebih dahulu. Jika sudah, masukan tawas ke dalam wadah dan larutkan dahulu dengan air. Setelah itu baru tawas dimasukan ke dalam sumur. Tawas sebaiknya dilarutkan terlebih dahulu agar saat dimasukan ke dalam sumur, bubuk tawas tidak beterbangan. Sesuaikan jumlah tawas dengan kedalaman sumur Anda. Cobalah untuk membeli 1 kg dahulu, jika belum jernih bisa tambah 1 kg atau 1/2 kg lagi.

    Cara kerja tawas untuk menjernihkan air ialah dengan menyerap kotoran-kotoran yang ada disekitarnya, lalu diendapkan ke dasar sumur. Dengan begitu air didalam sumur dapat menjadi jernih dan bening kembali. Waktu terbaik menggunakan tawas menurut kami saat sore menjelang malam,
    dimana aktivitas mengambil air dari sumur sudah tidak dilakukan. Dengan begitu, tawas dapat bekerja efektif saat malam hari, dan keesokan harinya diharapkan air dalam sumur sudah menjadi jernih dan bersih lagi.

    Cara Menjernihkan Air Sumur Secara Alami Menggunakan Arang Tempurung Kelapa 

    Arang Kelapa memiliki kandungan karbon aktif yang efektif mengikat kotoran sehingga dapat membuat air sumur menjadi jernih. Cara efektif menjernihkan air didalam sumur menggunakan arang tempurung kelapa ialah dengan membungkus arang tersebut menggunakan kain, lalu dimasukan ke dalam sumur. Sama halnya seperti menjernihkan air menggunakan terawas, Anda harus menyesuaikan jumlah arang tempurung kelapa dengan kedalaman sumur dan tingkat kotornya air sumur. Arang tempurung kelapa ini dapat dengan mudah Anda beli di toserba ataupun warung-warung disekitar rumah Anda.

    Cara Menjernihkan Air Sumur Agar Jernih Dan Bening Kembali Dengan

    Cara Mengurasnya

    Seperti kita ketahui bersama, bahwa penyebab sumur menjadi kuning, keruh, dan kotor bisa karena beberapa faktor yaitu banyaknyalumut maupun tumbuhan air didalam sumur, maupun karena sumur terkena cemaran limbah sehingga menjadi berlumpur dan tidak jernih. Jika keadaannya demikian dan semua cara menjernihkan air sumur seperti yang sudah dijelaskan diatas masih belum mempan, maka sebaiknya Anda mengambil opsi ini, yaitu menjernihkan air sumur dengan mengurasnya.

    Dengan menguras sumur, lumut-lumut yang ada didinding sumur maupun endapan lumpur didasar sumur yang menyebabkan air sumur menjadi keruh dan kotor akan dibersihkan semua. Di atas adalah beberapa Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Kuning, Keruh, Dan Kotor. Tips spesial dari kami seputar mencegah air sumur menjadi kotor adalah pertimbangan yang tepat sebelum Anda membuat sumur.

    Beberapa kriteria sumur yang baik adalah sebagai berikut :


    1. Sebaiknya sumur dibuat dengan kedalaman lebih dari 10 meter. Pastikan jarak minimal antara sumur dan MCK ataupun toilet terdekat  adalah 10 meter. Hal ini untuk mencegah limbah kamar mandi meresap dan merembes sehingga mencemari air yang ada didalam sumur.
    2. Hindari untuk memilih lokasi penggalian sumur dibekas lahan tempat pembuangan sampah. Tanah tempat pembuangan sampah walaupun sudah dibersihkan namun tetap saja akan meninggalkan banyak kuman, bakteri, dan kotoran yang mungkin berbahaya bagi kesehatan.
    3. Jika memungkinkan, carilah lokasi dimana bagian bawah tanah memiliki tekstur tanah yang bercampur pasir. Hal ini akan membuat sumur Anda lebih terjaga kejernihannya secara alami.

    Hindari untuk membuat sumur pada lahan bekas rawa. Lebih baik mencari tempat galian sumur pada lahan bekas ditanami tanaman berakar searabut karena jenis tanaman ini banyak menyimpan kandungan air didalamnya.
    Demikianlah Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Dengan Teknologi Aerasi.

    Beberapa cara Penyaringan Sederhana

    Halo sahabat penggguna air bersih, kali ini kita akan coba pelajari bagimana caranya mendapatkan air bersih dengan beberapa metode.
    metode-metode ini sangat mudah untuk diterapakan dalam kehidupan sehari-hari dan dengan harga yangasangat murah.
    Air Bersih adalah kebutuhan yang paling utama untuk kelangsungan hidup manusia, karena kesehatan manusia berkaitan erat dengan ketersediaan air bersih dilingkungan tempat tinggalnya. Bagi masyarakat dikota besar, kebutuhan air minum yang bersih pada umumnya sudah terpenuhi dengan adanya air bersih dari perusahaan air minum. Namun bagi masyaratakat yang tinggal di pedesaan, air minum yang biasa dikonsumsi keluarga mereka biasanya masih berasal dari air sumur yang direbus. masalahnya tidak semua daerah memiliki sumber mata air yang jernih dan berkwalitas
    baik, seringkali di temukan daerah yang kwalitas sumber mata airnya berbau ( bau besi ) dan menjadi keruh ( kuning ) setelah di endapkan beberapa saat, kwalitas air yang seperti ini tidak layak untuk di
    konsumsi, oleh sebab itu tidak ada ruginya jika Anda mengetahui cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Tehnologi Aerasi yang sederhana. 

    Ayo Pelajari Caranya

    Berikut ini adalah Video Tutorial Cara Menjernihkan Air Sumur Yang Bau Besi dan Kuning Setelah Di Endapkan Dengan Metode Tehnologi Aerasi


    Metode Penjernihan air dengan cara Aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman, dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan mengurangi bau pada air.

    Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini
    kadar Fe sudah turun.

    Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:

    1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian dasar bak aerasi.
    2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling-baling yang diletakkan dipermukaan air.
    3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
    4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.

    Penyaringan Sederhana

    Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

    Sementara proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :

    1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan membubuhkan tawas dalam tandon air.
    2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c).. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga cepat mengendap.
    3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
    4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.
    Semoga anda memahami cara Beberapa cara Penyaringan Sederhana.

    Penyaring air sederhana dari Paralon PVC

    Penyaring air sederhana dari Paralon PVC

    Penyaring air sederhana dari Paralon PVC dengan media filter yang digunakan sangatlah mudah untuk didapat. Anda bisa memperolehnya di toko aquarium dekat rumah anda

    Apa saja medianya mari kita simak bersama sama:

    1. filter aquarium
    2. karbon aktif 
    3. pasir silika 
    4. batu zeolit. Khusus untuk karbon aktif, sebelum digunakan harus dicuci dulu 

    Penyusunan media filter pada tabung filter
    Sebelumnya kita persiapkan dahulu tabungnya yang akan diiisi media filter, Selanjutnya kita buka pipa setengah inci yang ada pada tutup tabung, Masukan dulu batu zeolit ke dalam tabung.

    Lalu masukan pipa setengah inci yang telah dibuka sebelumnya, Berdirikan tabung filter kemudian goyang goyang agar batu zeolit tersusun dibawah tabung.

    Selanjutnya masukan filter aquarium ke dalam tabung dan susun sedemikian rupa agar nantinya pasir silika tidak turun ke ruang batu zeolit dibawah tabung, Setelah filter aquarium tersusun rapi, selanjutnya masukan pasir silika ke dalam tabung, Masukan lagi filter aquarium kedua sebagai sekat pasir silika

    Setelah filter aquarium tersusun rapi, selanjutnya masukan karbon aktif ke dalam tabung, Masukan lagi filter aquarium kedua sebagai sekat karbon aktif.
    Pasang kembali tutup tabung, jangan lupa beri lem paralon terlebih dulu

    Lakukan hal yang sama pada tabung kedua dan ketiga, Setelah kedua tabung terisi media filter,selanjutnya kita susun kembali filter airnya.

    Penyaring air sederhana dari Paralon PVC


    Penyaring air sederhana dari Paralon PVC




    Cara membuat saringan air sederhana

    Cara membuat Saringan Air Sederhana - Bila air di rumah anda keruh, kotor atau berbau. Nanum bila anda mengalami problem karena air di rumah anda tidak terlalu jernih atau sedikit keruh, anda dapat menggunakan cara penyimpanan air untuk mendapatkan air bersih. Anda dapat menggunakan bahan kimia seperti “AGS” dan tawas, bahan alami seperti biji kelor ataupun dengan membuat saringan. Sebenarnya ada berbagai cara sederhana untuk menjernihkan air.

    Ada banyak Cara membuat saringan air sederhana 

    Untuk penggunaan AGS, semakin parah air yang ada maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan kotoran. Saya sendiri pernah mengalami problem mendapatkan air bersih tersebut, maklum rumah saya dekat sungai dan bekas sawah jadi warna air sumur saya sering berubah warna mulai dari jernih, keruh, kuning bahkan bila musim kemarau bias sampai berwarna hitam dan berbau. Tawas dapat menggerus dinding sumur, sedangkan biji kelor susah dicari, pilihan saya akhirnya jatuh pada membuat saringan yang dapat menjernihkan air tanpa menggunakan bahan kimia.

    Selama air tersebut tidak mengandung limbah kimia berbahaya kita masih dapat mengatasinya dengan menggunakan saringan / penjernih air yang banyak dijual di pinggir­pinggir jalan atau pun menggunakan saringan air bermerk seperti halnya yang dipakai oleh depo pengisian air minum isi ulang atau mungkin dengan membuat sendiri saringan air sederhana. Untuk pembuat saringan air sederhana anda dapat menggunakan cadas, tanah liat, bambu dan arang aktif, ataupun saringan ijuk+pasir+dst.

    Selanjutnya saringan bambu, walaupun bambu mudah didapat, tetapi butuh keahlian khusus untuk bekerja dengan bambu. Untuk cadas dan tanah liat, bagus sih tapi dengan cara pembuatannya yang susah dan debit air hasil penyaringan yang kecil, saringan ini bukan pilihan utama bagi saya.

    Cara membuat saringan air sederhana yang saya pakai

    Pilihan terakhir adalah membuat saringan ijuk+pasir+dst. Saringan dimulai dengan membuat lapisan pasir, ijuk, arang aktif, pasir dan batu.

    Hasilnya…SERRR…air yang tadinya keruh, kuning atau bahkan hitam+bau sekalipun akan menjadi jernih dan tanpa bau setelah melewati saringan ini. Cara membuat saringan ini cukup mudah. Sedangkan ukuran lapisan saringan anda dapat sesuaikan dengan masalah yang anda hadapi.

    Untuk tempat saringan anda dapat menggunakan tong, drum, ember, ataupun sambungan kaleng / sambungan botol plastik. Bila masalah yang anda hadapi cukup berat, anda dapat mencoba dengan menambahkan satu buah lapisan batu zeolit. Saringan yang saya buat menggunakan 25 cm untuk ijuk dan arang aktif / arang batok kelapanya. Sebab salah satu kegunaan arang adalah untuk  engurangi/menghilangkan bau.

    Cara membuat saringan air sederhana
    Cara membuat saringan air sederhana



    Selain itu, aturlah debit air yang masuk tangki saringan (keluaran dari tangki pengendapan) agar tidak lebih besar dari debit air yang keluar dari saringan (air bersih). Hal yang perlu anda ketahui bahwa setelah saringan dibuat, air yang dihasilkan awalnya tidak terlalu jernih, tetapi lama kelamaan air yang keluar akan menjadi jernih (pada saringan yang saya buat membutuhkan waktu ± 10 menit).

    Demikianlah Cara membuat saringan air sederhana.


    11 Bentuk Teknik Penyaringan Air Sederhana

    Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Air merupakan sumber bagi kehidupan. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah warna atau berbau. Ironis  memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu optimis. selama kuantitasnya masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai.Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau.



    Bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau saringan air sederhana dari berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saringan air. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang terlarut di dalam air. Gunakan destilasi sederhana untuk menghasilkan air yang tidak mengandung garam. Saran saya, anda mencoba terlebih dahulu beberapa alternatif cara sederhana dan mudah guna mendapatkan air bersih dengan cara mempergunakan filter air / penyaringan air sebelum anda membeli alat / mesin penjernih air yang harganya ratusan ribu sampai jutaan rupiah, :

    1. Saringan dari Kain Katun. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih. Pembuatan saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang paling sederhana / mudah. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
    2. Saringan Kapas Penyaringan dengan kapas juga dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan. Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya. Seperti halnya penyaringan dengan kain katun.
    3. Aerasi Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat­zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
    4. Saringan Pasir Lambat (SPL) Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.  Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. 
    5. Saringan Pasir Cepat (SPC) Arah penyaringan air terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. 
    6. Gravity­Fed Filtering System Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Gravity­Fed Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan Pasir Lambat(SPL). Air hasil penyaringan tersebut dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat. Pertama­tama air disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Untuk mengantisipasi debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa / multi Saringan Pasir Lambat. Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. 
    7. Saringan Arang Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.  Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada air baku. Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah lapisan arang.
    8. Saringan air sederhana / tradisional Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan air sederhana.
    9. Saringan Keramik - Beberapa filter kramik menggunakan campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Ketika proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Air bersih didapatkan dengan jalan penyaringan melalui elemen filter keramik. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
    10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu - Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila  dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan menggunakan pori­pori dari batu cadas. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. 
    11. Saringan Tanah Liat. - Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori­pori pada bagian dasarnya. 

    Penjernihan Air, Penyaringan air sederhana, Filter air sederhana, filter air, penyaringan air, Penyaring air teknik penjernihan air, alat penjernih air sederhana, cara membuat saringan air, proses penjernihan air, air bersih, cara mudah, disinfeksi, filter air, filter air sederhana, pengolahan limbah cair, pengolahan limbah rumah tangga, penjernih air, penjernih air keruh, penjernih air sederhana, penyaring air, penyaringan air, rumah tangga, saringan, saringan air, saringan air tradisional, saringan pasir, wastewater treatment, water filter sederhana 

    Mempelajari Berbagai Macam Teknik Penjernihan Air

    Mempelajari Berbagai Macam Teknik Penjernihan Air -
    Penjernihan air adalah proses yang dilakukan untuk membuat air dapat digunakan untuk suatu penggunaan tertentu. Semisal penggunaan air untuk minum, proses indrustri, medis, pertanian, dan lain-lain. Masing-masing penggunaan tersebut memiliki standar atau mutu yang berbeda-beda. Terdapat berbagai teknik penjernihan air yang bisa dilakukan.

    Teknik-teknik tersebut diantaranya adalah:

    1. Penyaringan - Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air dengan menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas, pasir, kerikil, ijuk, dan atau bahan lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik. 
    2. Perebusan - Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga mendidih. Proses ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air.
    3. Disinfeksi kimia - Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan disinfektan atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat dilakukan pada genangan air, air dalam  sumur, dll.
    4. Bubuk pemutih - Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan kapur gamping.
    5. Tablet klorin - Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit.
    6. Filter - Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat oleh pabrikan tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran adalah filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
    7. Desalinasi Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang memanfaatkan pemanasan dengan sinar matahari.

    Penyaringan Air

    Penyaringan air adalah salah satu metode atau teknik penjernihan air yang sederhana. Seorang pramuka penggalang dapat melakukan penyaringan air dengan beberapa cara, seperti:
    1. Saringan air katun - Merupakan teknik penyaringan air yang paling  sederhana. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih, bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. 
    2. Saringan kapas -  Air disaring dengan kapas yang diletakkan di dasar wadah yang diberi lubang. Bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh saringa air kapas.
    3. Aerasi -  Aerasi merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida  serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
    4. Saringan Pasir Lambat (SPL) - Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat denganmenggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagianbawah. Air bersih didapatkan  dengan jalan menyaring air bakumelewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewatilapisan kerikil. 
    5. Saringan Air Sederhana - Penyaringan air dengan teknik Saringan Air Sederhana merupakan modifikasi dari saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu  dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.


    Bagaimana mudah kan ? Itulah beberapa teknik penjernihan air dan penyaringan air yang dapat dilakukan oleh anda di rumah. keterampilan dalam mengolah air hingga menjadi air yang berkualitas lebih baik ini tentu akan sangat bermanfaat di dunia nyata.
    Mempelajari Berbagai Macam Teknik Penjernihan Air.


    aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung
    dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk
    mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada
    didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa
    ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe
    dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi
    juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi
    dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman,
    dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak
    memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan
    mengurangi bau pada air.

    Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku
    pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang
    digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas
    aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai
    aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama
    30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan
    adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini
    kadar Fe sudah turun.

    Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:

     1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang
        diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak
        gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian
        dasar bak aerasi.
     2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling-
        baling yang diletakkan dipermukaan air.
     3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan
        air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
     4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.

    *Saringan Sederhana*
    Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan
    kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan
    dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan
    adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif
    sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

    <https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3xw2jFtrGXfBzJ2wAOIgV9QzBHKx7t-IYmFbyCgGsUUOmO3pYIgvbAJUtSm29iXFIXnPhIxKii0MIZwnncs_6zdfSbOAIzyyXzLcjowr8LYmCkM-h9TwLnPeHxRJTKcEVexh35JNOT1g/s1600/Saringan+Air+Sederha.jpg>Sementara
    proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :

     1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar
        kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna
        organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan
        cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan
        membubuhkan tawas dalam tandon air.
     2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium
        hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik
        partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan
        berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur
        pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah
        tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku
        lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c)..
        Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga
        terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran
        tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa
        saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga
        cepat mengendap.
     3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga
        gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih
        jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan
        dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
     4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan
        kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam
        air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara
        mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.

    - See more at:
    http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/metode-meningkatkan-kualitas-air.html#sthash.2dwxMajO.dpuf
    aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung
    dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk
    mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada
    didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa
    ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe
    dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi
    juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi
    dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman,
    dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak
    memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan
    mengurangi bau pada air.

    Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku
    pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang
    digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas
    aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai
    aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama
    30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan
    adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini
    kadar Fe sudah turun.

    Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:

     1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang
        diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak
        gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian
        dasar bak aerasi.
     2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling-
        baling yang diletakkan dipermukaan air.
     3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan
        air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
     4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.

    *Saringan Sederhana*
    Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan
    kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan
    dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan
    adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif
    sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

    <https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3xw2jFtrGXfBzJ2wAOIgV9QzBHKx7t-IYmFbyCgGsUUOmO3pYIgvbAJUtSm29iXFIXnPhIxKii0MIZwnncs_6zdfSbOAIzyyXzLcjowr8LYmCkM-h9TwLnPeHxRJTKcEVexh35JNOT1g/s1600/Saringan+Air+Sederha.jpg>Sementara
    proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :

     1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar
        kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna
        organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan
        cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan
        membubuhkan tawas dalam tandon air.
     2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium
        hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik
        partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan
        berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur
        pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah
        tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku
        lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c)..
        Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga
        terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran
        tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa
        saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga
        cepat mengendap.
     3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga
        gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih
        jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan
        dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
     4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan
        kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam
        air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara
        mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.

    - See more at:
    http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2013/10/metode-meningkatkan-kualitas-air.html#sthash.2dwxMajO.dpuf
    aerasi merupakan proses penambahan konsentrasi oksigen yang terkandung
    dalam air. Proses ini memerlukan alat aerator, yang merupakan alat untuk
    mengontakkan oksigen dari udara dengan air agar zat besi yang ada
    didalam air sumur dapat bereaksi dengan oksigen dan membentuk senyawa
    ferri (Fe3+) yang tidak larut dalam air. Kecepatan oksidasi Fe
    dipengaruhi oleh pH air, makin tinggi pH air maka kecepatan oksidasi
    juga semakin cepat. Selain untuk menurunkan kadar besi dan mangan aerasi
    dapat menurunkan tingkat kekeruhan, dapat memperbaiki derajat keasaman,
    dapat memperbaiki rasa dan warna pada air yang kurang atau tidak
    memenuhi syarat secara fisik, memberikan rasa segar pada air dan
    mengurangi bau pada air.

    Secara garis besar, proses aerasi dilakukan dengan menampung air baku
    pada suatu tempat,  selanjutnya air dialirkan melalui pipa yang
    digunakan sebagai alat pembagi aliran yang diletakkan tepat di atas
    aerator pertama yang akan jatuh pada tray kedua dan seterusnya sampai
    aerator yang terakhir, selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama
    30 sampai 60 menit, Fe yang sudah tidak larut dalam air ini dengan
    adanya gaya grafitasi akan mengendap sehingga diharapkan pada tahap ini
    kadar Fe sudah turun.

    Terdapat beberapa cara untuk menambahkan oksigen kedalam air:

     1. Memasukan udara kedalam air, dengan menggunakan nozzle yang
        diletakkan dibagian tengah sehingga meningkatkan kecepatan kontak
        gelembung udara dengan air. Biasanya pipa ini diletakkan pada bagian
        dasar bak aerasi.
     2. Memaksa air keatas untuk kontak dengan oksigen, melalui baling-
        baling yang diletakkan dipermukaan air.
     3. Menyebarkan air dengan udara diatas lempengan tipis, melalui tetesan
        air kecil, atau mencampur air dengan gelembung-gelembung udara.
     4. Mengontakkan air dengan udara melalui proses terjunan bertahap.

    *Saringan Sederhana*
    Metode ini dilakukan dengan cara membuang padatan dan kandungan bahan
    kimia atau biologi yang terdapat dalam air. Tahap proses pengolahan
    dilakukan secara fisika (pengendapan, penyaringan, absorbsi dan
    adsorbsi), dan secara mekanis dengan berbagai bahan alami yang efektif
    sebagai media filtrasi (seperti kerikil, pasir, ijuk, arang batok kelapa).

    <https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3xw2jFtrGXfBzJ2wAOIgV9QzBHKx7t-IYmFbyCgGsUUOmO3pYIgvbAJUtSm29iXFIXnPhIxKii0MIZwnncs_6zdfSbOAIzyyXzLcjowr8LYmCkM-h9TwLnPeHxRJTKcEVexh35JNOT1g/s1600/Saringan+Air+Sederha.jpg>Sementara
    proses penyaringan terdiri dari beberapa tahap, sebagai berikut :

     1. Koagulasi, merupakan proses pembubuhan bahan kimia kedalam air agar
        kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi (seperti zat warna
        organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain) dapat menggumpal dan
        cepat mengendap. Cara yang paling mudah dan murah adalah dengan
        membubuhkan tawas dalam tandon air.
     2. Pengendapan kotoran terjadi karena pembentukan alumunium
        hidroksida/Al (OH)3, berupa partikel padat yang akan menarik
        partikel-partikel kotoran sehingga menggumpal menjadi besar dan
        berat dan yang pada akhirnya dapat mengendap. Sementara prosedur
        pembubuhan tawas dilakukan dengan cara antara lain :  a). sejumlah
        tawas dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan kedalam air baku
        lalu; b). dilakukan pengadukan cepat ± 2menit hingga merata; c)..
        Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian rupa sehingga
        terbentuk gumpalan-gumpalan kotoran akibat bergabungnya kotoran
        tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa
        saat sehingga gumpalan kotoran (flok) menjadi besar/berat sehingga
        cepat mengendap.
     3. Setelah proses koagulasi, air didiamkan (± 45 - 60 menit). sehingga
        gumpalan kotoran yang mengendap semua, sehingga air tampak lebih
        jernih. Endapan yang terkumpul didasar tangki dapat dibersihkan
        dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
     4. Setelah proses pengendapan diatas, masih terdapat butiran gumpalan
        kotoran berukuran kecil dan ringan yang masih melayang-layang dalam
        air. Terhadap kotoran ini dilakukan penyaringan  dengan cara
        mengalirkan air ke bak penyaring saringan pasir.